Sebuah Upaya Pembacaan Poskolonial dengan Metode Dialog Imaginatif Antara Foto Soeharto “Piye Kabare, Penak Jamanku To?" dan Teks Keluaran 14:10-12; 16:1-3; 17:3

Penulis

  • Angela Pontororing Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.46567/ijt.v4i1.46

Kata Kunci:

Foto Soeharto, Keluaran, Teori Poskolonial, Dialog Imajinatif, Orde Baru, Perbudakan, Reformasi, Limbo Poskolonial, Teologi Kontekstual

Abstrak

Sekitar tahun 2013, foto Soeharto bertajuk “Piye kabare, penak jamanku to?” marak beredar di masyarakat baik dalam bentuk sticker, kaos dan juga beredar di internet. Meskipun era Orde Baru bisa dianggap sebagai rezim yang diwarnai kekerasan dan penindasan, masyarakat tetap menunjukkan keinginan untuk mengembalikan sistem pemerintahan Orde Baru dibandingkan dengan krisis yang sedang dihadapi saat ini. Gejala yang sama terlihat dari narasi keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Pada saat-saat krisis, bangsa Israel beberapa kali menyerukan keinginan untuk kembali kepada perbudakan di Mesir. Penulis merasa gejala ini perlu untuk dianalisa lebih lanjut untuk membangun sebuah teologi kontekstual yang semakin peka pada isu-isu sosial politik yang aktual di masyarakat. Untuk itu, dalam tulisan ini penulis menggunakan perspektif poskolonial untuk membaca kedua teks yang lahir dari dua konteks yang berbeda. Metode dialog imajinatif dipilih sebagai cara untuk mempertemukan ketiga hal ini dalam satu pembacaan yang analitis kritis.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Angela Pontororing, Universitas Kristen Duta Wacana

Angela Debora Pontororing adalah staff Lembaga Pastoral Terung ne Lumimuut. Ia menyelesaikan program strata satu, Sarjana Sains Teologi, di Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta pada tahun 2015.

Referensi

Adam, Asvi Warman, et. al., ed. Soeharto Sehat. Yogyakarta: Galang Press, 2006.

Ashcroft, Bill, et. al. Key Concepts in Post-Colonial Studies. London: Routledge, 1998.

Bhabha, Homi K. The Location of Culture. London: Routledge, 1994.

Clements, Ronald E. The Cambridge Bible Commentary on the New English Bible: Exodus. Cambridge: Cambridge University Press, 1972.

Dube, Musa W. Postcolonial Feminist Interpretation of the Bible. St. Louis, MO: Chalice Press, 2000.

Fanon, Frantz. Black Skin, White Mask. London: Pluto Press, 2008.

Gandhi, Leela. Postcolonial Theory: A Critical Introduction. St. Leonards: Allen & Unwin, 1998.

Heller, Sharon. Freud A to Z. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc, 2005.

Pearsall, Judy, and Trumble, Bill. The Oxford English Reference Dictionary: Second Edition. Oxford: Oxford University Press, 1996.

Pui-Lan, Kwok. Discovering the Bible in the Non-Biblical World. Maryknoll, New York: Orbis Books, 1983.

_______. Postcolonial Imagination and Feminist Theology. Louisville, KY: Westminster John Knox Press, 2005.

Sharpe, Jenny. Ghost of Slavery: A Literary Archaeology of Black Women’s lives. Minneapolis, MN: University of Minnesota Press, 2003.

Sugirtharajah, R. S. Exploring Postcolonial Biblical Criticism: History, Method, Practice. Malden, MA: Wiley-Blackwell, 2012.

_______. The Bible and the Third World: Postcolonial, Colonial and Postcolonial Encounters. Cambridge: Cambridge University Press, 2004.

Thwaites, Tony, et. al. Introducing Cultural and Media Studies: Sebuah Pendekatan Semiotik. Yogyakarta: Jalasutra, 2009.

Walzer, Michael. Exodus and Revolution. New York: Basic Books, 1985.

Forum Kaskus, [KOMPAS] Komunitas Piye Kabare Dukung Prabowo Kembalikan Kejayaan Soeharto, 2014, diakses 13 Maret 2015. http://www.kaskus.co.id/thread/538c9548af07e7420b8b4580/kompaskomunitas-piye-kabare-dukung-prabowo-kembalikan-kejayaan-soeharto/2.

Kelana, Adhy. Stiker Mantan Presiden Soeharto Nempel di Angkot, 2013. Diakses 17 Oktober 2014. http://www.tribunnews.com/images/regional/view/669201/stiker-mantan-presiden-soeharto-nempel-di-angkot#img.

Kristiadi. Pasang Baliho Bergambar Soeharto Mesem, Ini alasan ‘Ideologis’ Caleg Golkar, 2013. Diakses 17 Oktober 2014. http://news.detik.com/read/2013/05/21/155421/2251992/10/pasang-baliho-bergambar-soeharto-mesem-ini-alasan-ideologis-caleg-golkar?nd771104bcj.

Niam, Maulin. Pripun Kabare Mbah (Suharto)? | @31HariMenulis, 2013. Diakses 13 Maret 2015. https://maulinniam.wordpress.com/2013/06/08/pripun-kabare-mbah-suharto-31harimenulis/.

Nining. Piye Kabare,..? Isih penak jamanku to,..??, 2013. Diakses 17 Oktober 2014. http://niningwell.blogspot.com/2013/05/piye-kabare-isih-penak-jamanku-to.html.

Nugroho, Andreas. Mengapa ‘merindukan’ sosok Suharto?, 2013. Diakses 20 Oktober 2014. http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2013/11/131125_lapsus_suharto_baju_dan_museum.

Winarno, Hery H. Momen-momen Kritis di Balik Lengsernya Soeharto, 2013. Diakses 18 Oktober 2014. http://m.merdeka.com/peristiwa/momen-momen-kritis-di-balik-lengsernya-soeharto.html.

Zakaria, Anang. Seniman: Soeharto Piye Kabare Hasil Desain Serius, 2014. Diakses 12 Oktober 2014. http://www.tempo.co/read/news/2014/01/28/078548962/Seniman-Soeharto-Piye-Kabare-Hasil-Desain-Serius.

Diterbitkan

2016-07-30 — Diperbaharui pada 2016-07-30

Cara Mengutip

Pontororing, A. . (2016). Sebuah Upaya Pembacaan Poskolonial dengan Metode Dialog Imaginatif Antara Foto Soeharto “Piye Kabare, Penak Jamanku To?" dan Teks Keluaran 14:10-12; 16:1-3; 17:3. Indonesian Journal of Theology, 4(1), 1-44. https://doi.org/10.46567/ijt.v4i1.46