“We Believe the Bible”

Cambodian Women in Christian Leadership, 1953–Present

Abstrak

Kekristenan adalah komunitas minoritas yang kecil secara jumlah namun terus berkembang di Kamboja, terhitung hanya 3% dari populasi namun komunitas ini berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara. Di dalam komunitas-komunitas Kristen Kamboja sangatlah lazim ditemukan lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki di dalam gereja. Anak laki-laki Kamboja seringkali menghabiskan sebagian kecil masa muda mereka sebagai seorang biksu pemula di kuil-kuil Buddha Theravada, yang mana pada masa-masa itu mereka mempelajari Bahasa Pali dan juga kitab suci. Anak-anak perempuan tidak mendapatkan kesempatan yang sama dikarenakan tidak ada posisi biarawati (biksuni) di dalam komunitas Buddha Theravada masa kini. Di dalam komunitas Kristen Kamboja, perempuan-perempuan banyak mengerjakan pelayanan di gereja-gereja, tapi mereka sangatlah jarang mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah, apalagi untuk menjadi seorang pendeta—sebagaimana kasus-kasus yang terjadi di banyak tempat di bagian belahan dunia lain. Artikel ini, yang didasarkan atas wawancara-wawancara dan juga pengamatan partisipatif di gereja-gereja injili di Kamboja pada tahun 2019, menunjukkan cara-cara bagaimana pelayanan dilakukan oleh para perempuan yang dicirikan oleh kreativitas yang berani, pemberdayaan melalui jarak secara fisik, dan ditopang oleh ketegasan dalam panggilan mereka.